Makna Bahasa Daerah Bali

Bahasa dipakai sebagai simbol identitas suatu masyarakat. Pada
saat ini identitas daerah dalam hal ini bahasa Bali dioperasionalkan ke dalam
bentuk penyebarluasan, guna mendapat pengakuan dari masyarakatnya. Dalam
otonomi daerah ini bahasa Bali memiliki posisi yang sangat strategis. Sebagai
simbol identitas, bahasa Bali dapat dimanfaatkan untuk mengekspresikan segala
bentuk ide oleh manusia Bali yang terkait dengan pembangunan wilayahnya. Hal
itu tidak menimbulkan masalah besar, karena radio, TV dan surat kabar lokal
dapat digunakan sebagai media untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan simbol
identitas ini pada masyarakatnya, karena bahasa Bali masih tergolong kelompok
bahasa besar di Indonesia. Tidak demikian halnya jikalau bahasa Bali
dikategorikan sebagai kelompok bahasa minoritas.
Selama ini usaha untuk
menjadikan bahasa Bali sebagai suatu kebanggaan identitas sudah dilakukan. Hal
ini terlihat dari mulai adanya perhatian Pemerintah Daerah terhadap
pemertahanan bahasa Bali. Pemerintah melalui lembaga yang dimilikinya seperti
Lembaga Pelestarian dan Pengembangan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali dan Balai
Bahasa sudah berusaha untuk menciptakan ranah-ranah baru untuk pemakaian bahasa
Bali, misalnya adanya penyelenggaraan lomba berbahasa Bali, menulis Bali,
menulis cerita berbahasa Bali yang diselenggarakan oleh lembaga itu secara
berkesinambungan.
Kesadaran dari pemerintah, media, dan masyarakat terhadap konsep
bahasa sebagai simbol identitas masih rendah. Usaha para budayawan dan ahli
bahasa belum didukung penuh oleh kebijakan strategis dan merakyat dari
pemerintah. Ditambah lagi peran media yang semakin luas tidak diimbangi oleh
usaha sosialisasi bahasa Bali yang baik dan benar membuat masyarakat kini lebih
merespon bahasa lain seperti bahasa Indonesia maupun bahasa asing serta semakin
jauh dari kaidah berbahasa Bali yang benar. Bukannya manusia Bali harus
tertutup dari pengaruh nasional dan asing, namun kemampuan untuk menyaring
informasi, pemakaian bahasa setiap hari, dan perilaku inilah yang menjadi pokok
masalah terjadinya kegamangan identitas.
Adapun
langkah-langkah yang harus ditempuh adalah sebagai berikut:
a. Pemerintah dan masyarakat harus tegas dalam
kebijakan perencanaan bahasa untuk dapat menyandingkan bahasa Bali dengan
bahasa Indonesia dan bahasa asing lainnya, yang berkembang saling berdampingan
serta menyentuh secara langsung terhadap pemakaian bahasa Bali.
b. Masayarakat harus wajib menciptakan ranah
pemakaian bahasa Bali dalam berbagai aspek kehidupan
c. Penutur Bahasa Bali harus memiliki
kesadaran yang positif terhadap Bahasa Bali agar menciptakan rasa : kesetiaan,
kebanggan, pemahaman pada norma penggunaan Bahasa Bali, kesadaran dalam
pemakaian Bahasa Bali.
Sumber : bulelengkab.go.id