Makna Bahasa Daerah Bali

Friday, 22 January 2021

Bahasa dipakai sebagai simbol identitas suatu masyarakat. Pada saat ini identitas daerah dalam hal ini bahasa Bali dioperasionalkan ke dalam bentuk penyebarluasan, guna mendapat pengakuan dari masyarakatnya. Dalam otonomi daerah ini bahasa Bali memiliki posisi yang sangat strategis. Sebagai simbol identitas, bahasa Bali dapat dimanfaatkan untuk mengekspresikan segala bentuk ide oleh manusia Bali yang terkait dengan pembangunan wilayahnya. Hal itu tidak menimbulkan masalah besar, karena radio, TV dan surat kabar lokal dapat digunakan sebagai media untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan simbol identitas ini pada masyarakatnya, karena bahasa Bali masih tergolong kelompok bahasa besar di Indonesia. Tidak demikian halnya jikalau bahasa Bali dikategorikan sebagai kelompok bahasa minoritas.

Selama ini usaha untuk menjadikan bahasa Bali sebagai suatu kebanggaan identitas sudah dilakukan. Hal ini terlihat dari mulai adanya perhatian Pemerintah Daerah terhadap pemertahanan bahasa Bali. Pemerintah melalui lembaga yang dimilikinya seperti Lembaga Pelestarian dan Pengembangan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali dan Balai Bahasa sudah berusaha untuk menciptakan ranah-ranah baru untuk pemakaian bahasa Bali, misalnya adanya penyelenggaraan lomba berbahasa Bali, menulis Bali, menulis cerita berbahasa Bali yang diselenggarakan oleh lembaga itu secara berkesinambungan.

Kesadaran dari pemerintah, media, dan masyarakat terhadap konsep bahasa sebagai simbol identitas masih rendah. Usaha para budayawan dan ahli bahasa belum didukung penuh oleh kebijakan strategis dan merakyat dari pemerintah. Ditambah lagi peran media yang semakin luas tidak diimbangi oleh usaha sosialisasi bahasa Bali yang baik dan benar membuat masyarakat kini lebih merespon bahasa lain seperti bahasa Indonesia maupun bahasa asing serta semakin jauh dari kaidah berbahasa Bali yang benar. Bukannya manusia Bali harus tertutup dari pengaruh nasional dan asing, namun kemampuan untuk menyaring informasi, pemakaian bahasa setiap hari, dan perilaku inilah yang menjadi pokok masalah terjadinya kegamangan identitas.

 Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh adalah sebagai berikut:

a. Pemerintah dan masyarakat harus tegas dalam kebijakan perencanaan bahasa untuk dapat menyandingkan bahasa Bali dengan bahasa Indonesia dan bahasa asing lainnya, yang berkembang saling berdampingan serta menyentuh secara langsung terhadap pemakaian bahasa Bali.

b. Masayarakat harus wajib menciptakan ranah pemakaian bahasa Bali dalam berbagai aspek kehidupan

c. Penutur Bahasa Bali harus memiliki kesadaran yang positif terhadap Bahasa Bali agar menciptakan rasa : kesetiaan, kebanggan, pemahaman pada norma penggunaan Bahasa Bali, kesadaran dalam pemakaian Bahasa Bali.

Sumber : bulelengkab.go.id

 

 



Penulis

Alda