3 Area di Bali Siap Menerima Wisatawan Mancanegara Saat Pengaturan Koridor Perjalanan Berlaku
Untuk menghidupkan kembali pariwisata Indonesia, Presiden
Joko Widodo (Jokowi) meminta sejumlah upaya untuk memulihkan sektor pariwisata
khususnya di Bali. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekeaf / Barekraf) Sandiaga Salahuddin Uno
juga menggelar rapat koordinasi (rakor) menteri terkait perluasan penataan
koridor perjalanan untuk sektor pariwisata yang memungkinkan pemulangan.
kunjungan turis asing (turis). Kepulangan wisatawan tersebut diharapkan sejalan
dengan pemulihan ekonomi khususnya untuk daerah-daerah yang bergantung pada
sektor Parekraf seperti Provinsi Bali.
“Ini sebagai bentuk komitmen kami dari Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menindaklanjuti arahan yang disampaikan
Presiden kemarin, yaitu bagaimana Bali bisa mempersiapkan pembukaan kunjungan
wisman pada pertengahan Juni atau Juli tahun ini dengan berbagai persyaratan,
jelas Sandiaga Uno usai menggelar rapat koordinasi, Rabu (17/3). / 2021) di
Poltekpar Bali, Nusa Dua.
Rapat Koordinasi tersebut dihadiri Menteri Luar Negeri Retno
Marsudi; Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo;
Gubernur Bali I Wayan Koster; Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana
Sukawati; Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,
Jhoni Ginting. Kemudian, ada juga seluruh pejabat Eselon I di lingkungan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Baparekraf; serta enam perwakilan
dari sejumlah kementerian / lembaga seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian
BUMN, Satgas COVID-19 dan pihak terkait lainnya. Menurut Menparekraf,
persyaratan tersebut adalah jumlah COVID-19 yang terkontrol dan terus ditekan,
peningkatan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, peningkatan dan penguatan
pengujian, penelusuran dan pengobatan serta vaksinasi di Bali yang ditargetkan
mencapai dua juta penerima atau lebih pada Juli.
Sebelumnya, Pemprov Bali telah menetapkan pilot project di
tiga kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan hijau, yakni Ubud di Kabupaten
Gianyar, Sanur di Kota Denpasar, dan ITDC Nusa Dua di Kabupaten Badung. Zonasi
tersebut dimaksudkan untuk membentuk zona dengan gaya hidup sehat dan
menerapkan secara ketat standar protokol kesehatan selama pandemi COVID-19
dengan kebijakan vaksinasi yang komprehensif bagi masyarakat yang tinggal dan
beraktivitas di daerah tersebut. Ini sekaligus menjadi prasyarat bagi beberapa
tahapan yang akan diambil untuk membuka kembali sektor pariwisata setelah
situasi pandemi terkendali.
“Uji coba kita akan dilakukan secepatnya. Tentu sesuai
arahan Presiden pada Juni-Juli, kita punya waktu sekitar tiga bulan untuk
persiapan, tentu harus ada simulasi dan mungkin ada uji coba atau pilot
project. Mungkin akan ada penerbangan charter dan kita pantau banget
(implementasinya. Di lapangan), ”kata Sandiaga.
“Semakin banyak uji coba yang kita lakukan, kita semakin
siap. Dan setelah kita melakukan monitoring dan evaluasi, jika kita bisa
mendapatkan pembuktian konsepnya, nanti kita bisa mengembangkan baik daerah
asal para wisatawan maupun daerah tujuan wisatanya. diperluas (tidak hanya di
tiga kawasan zona hijau) juga ke destinasi lain seperti Kuta atau Seminyak atau
Canggu atau Nusa Penida. Nanti akan kita evaluasi secara ketat, ”lanjut pria
yang akrab disapa Sandi ini.
Terkait target negara dalam melaksanakan penataan koridor perjalanan, Menpar mengatakan, penetapan tersebut akan dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri. Ini termasuk negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, negara-negara dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat diikuti dengan pengujian, penelusuran dan pengobatan yang tinggi, serta negara-negara dengan prinsip timbal balik dan faktor-faktor lainnya.“Tadi sudah disebutkan, ada beberapa negara seperti Belanda, China, Uni Emirat Arab atau negara Timur Tengah lainnya dan Singapura. Tapi finalisasinya tergantung penataan koridor perjalanan masing-masing negara,” pungkas Menparekraf Sandiaga Uno.
Sumber : Liputan6.com